Rabu, 04 Januari 2012

PENGERTIAN PRILAKU


 Pengertian Perilaku
Berdasarkan ensiklopedia Amerika; perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya.Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu (Bimo 201).
Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan jadi perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas daripada manusia itu sendiri.
Pandangan behavioristik menyatakan bahwa perilaku sebagai respon terhadap stimulus, akan sangat ditentukan oleh keadaan stimulusnya dan individu atau organisme seakan-akan tidak mempunyai kemampuan untuk menentukan perilakunya.
Pandangan kognitif mengenai perilaku yaitu bahwa perilaku individu merupakan respon dari stimulus, namun dalam diri invidu itu ada kemampuan untuk menentukan perilaku yang diambilnya.
Bentuk perilaku manusia terdiri dari perilaku yang tidak tampak / terselubung (convert behavior) dan perilaku yang tampak (convert behavior) perilaku yang tidak tampak dapat berupa berfikir tanggapan sikap persepsi emosi pengetahuan dan lain-lainnya.Sedangkan perilaku yang tampak misalnya berjalan berbicara bereaksi berpakaian dan lain-lainnya.
Perilaku dan gejala yang tampak pada kegiatan organisasi tersebut di pengaruhi baik faktor intern maupun ekstern termasuk faktor intern adalah pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi dan lain-lainnya.
Yang berfungsi untuk mengelola dan ektern ini merupakan penuntut dari perilaku mahluk hidup termasuk perilaku manusia. Faktor intern adalah merupakan konsepsi dasar atau modal untuk perkembangan perilaku makhluk hidup. Sedangkan faktor ekstern / lingkungan adalah merupakan kondisi atau merupakan lahan untuk perkembangan perilaku tersebut.
Jenis perilaku .Skinner ( 1976) membedakan perilaku menjadi
  1. perilaku yang alami (innate behavior)
  2. perilaku operan (operant behavior)
Perilaku alami perilaku yang dibawa sejak organisme dilahirkan yaitu berupa reflek-reflek dan insting-insting.
Perilaku operan : perilaku yang dibentuk melalui proses belajar.
Perilaku yang refleksi merupakan perilaku yang terjadi sebagai reaksi secara spontan terhadap stimulus yang mengenai organisme yang bersangkutan misal reaksi kedip mata bila mata terkena sinar yang kuat, gerak lutut bila lutut kena palu, menarik jari bila jari terkena api.
Reaksi atau perilaku ini terjadi secara dengan sendirinya, secara otomatis tidak diperintah oleh otak (susunan saraf).Stimulus yang diterima oleh organisme atau individu itu tidak sampai ke otak, sebagai pusat susunan saraf, sebagai pusat pengendalian perilaku dalam perilaku yang refleksi respon langsung timbul begitu menerima stimulus. Dengan kata lain begitu stimulus diterima oleh respon, langsung timbul respons melalui faktor tanpa melalui pusat kesadaran atau otak.
Pada perilaku yang non reflektif operan lain keadaannya perilaku ini dikendalikan atau diatur oleh pusat kesadaran atau otak. Dalam kaitan ini stimulus setelah di terima oleh reseptor.Kemudian diteruskan ke otak sebagai pusat susunan saraf sebagai pusat kesadaran kemudian baru terjadi respon melalui efektor. Proses yang terjadi dalam otak atau pusat kesadaran ini disebut proses psikologis. Perilaku atau aktifitas atas dasar proses psikologis ini yaitu disebut perilaku atau aktivitas psikologis. Pada manusianya perilaku psikologi ialah yang dominan sebagai terbesar perilaku manusianya merupakan perilaku yang dibentuk. Perilaku yang di pelajari dari proses belajar. Perilaku yang reflektisif merupakan perilaku yang pada dasarnya tidak dapat dikendalikan. Hal tersebut karena perilaku refleksif adalah perilaku yang alami. Bukan perilaku yang dibentuk dipelajari dan dapat dikendalikan karena itu dapat berubah melalui proses belajar disamping perilaku manusia dapat di kendalikan perilaku juga merupakan perilaku yang integrated yang berarti bahwa keseluruhan individu atau organisme itu terlibat dalam perilaku yang bersangkutan bukan bagian demi bagian. Begitu kompleksnya perilaku manusia itu maka psikologi ingin memahami manusia tersebut.
Oleh karena itu untuk memahaminya dan membentuk perilaku yang sesuai diharapkan adalah sebagai berikut.
  1. Pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan yaitu dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan misal dibiasakan bangun pagi atau menggosok gigi sebelum tidur, membiasakan solat duha setiap hari, membiasakan diri untuk solat lima waktu di masjid (bagi kaum adam). Cara ini didasarkan oleh nabi Muhammad SAW dalam kitab ahlak mulia rosululah.
  2. Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight) disamping pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan pengertian atau insight. Misal : datang kuliah tidak terlambat karena hal tersebut dapat mengganggu teman-teman yang lain, kalau berjalan di jalan raya sebelah kiri, kalau kita berjalan disebelah kanan bisa terserempet kendaraan. Cara ini berdasarkan teori kognitif yaitu belajar dengan disertai adanya pengertian. Bila dalam eksperimen Thoendike dalam belajar yang dipentingkan adalah soal latihan maka dalam eksperimen Kohler adalah dalam belajar yang penting adalah pengertian atau insight. Kohler adalahan salah seorang tokoh dalam psikologi gestalt dan ditemukan dalam aliran kognitif.
  3. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model pembentukan perilaku masih dapat ditempuh dengan menggunakn model atau contoh kalau orang berbicara bahwa orang tua sebagai contoh anak-anaknya. Hal tersebut menunjukkan pembentukan perilaku dengan menggunaan model, cara ini didasarkan atas teori belajar sosial (social learning theory) atau observational learning theory yang dikemukakan oleh Bandura (1997)

A. Pengantar
Ditinjau dari segi bahasa kata psikologi berasal dari bahsa Yunani yaitu diartikan jiwa dan kata logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan oleh karena itu perkataan psikologi sering di artikan atau diterjemahkan dengan ilmu pengethuan tentang jiwa atau di kenal dengan ilmu jiwa.
Namun demikian ada sementara ahli yang kurang sependapat bahwa pengertian psikologi itu benar-benar sama dengan ilmu jiwa, walaupun ditinjau dari arti kata kedua istilah itu sama. Sebagaimana kemukakan Gerungan sebagai berikut:
Arti kata kedua istilah tersebut menurut isinya sebenarnya sama, sebab kata psikologi itu mengandung kata psyche, yang dalam bahasa Yunani djiwa dan kata logis yang diterjemahkan belaka daripada istilah psychology. Namun kami gunakan kedua istilah dengan berganti dengan kesadaran adanya perbedaan yang jelas dalam artinya sebagai berikut:
  1. Ilmu jiwa itu merupakan istilah bahasa Indonesia sehari-hari dan yang dikenal tiap orang. Sehingga kamipun menggunakannya dalam arti yang luas dan telah lazim dipahami orang. Sedangkan kata psychology itu merupakan suatu istilah “ ilmu pengetahuan “ istilah “schientific” sehingga kami prgunakannya untuk menunjukkan kepada pengetahuan ilmu jiwa yang bercorak ilmiah tertentu.
  2. Ilmu jiwa kami pergunakan dalam arti yang lebih luas daripada istilah pscyhologi meliputi ilmu segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan tetapi juga segala spekulasi mengenai jiwa itu. Psychologi meliputi ilmu pengethuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah yang memenuhi syarat-syarat istilah ilmu jiwa menunjukkan kepada ilmu jiwa pada umumnya. Sedangkan istilah psychology menunjukkan ilmu jiwa yang ilmiah menurut norma-norma ilmiah modern.
Dengan demikian kiranya sudah jelas, bahwa apa saja yang kami sebut ilmu jiwa itu belum tentulah “Pscychologi” akan tetapi psychology itu sendiri senantiasa juga ilmu jiwa (Gerungan, 1966: 6)
Psychologi sebagai suatu ilmu, maka psychologi merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan – pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah itu sendiri adalah penelitian yang di lakukan atau dijalankan secara sitematis, terkontrol, terarah dan dalam psykologi berdasarkan atas data yang empiris. Oleh karena itu salah satu ciri psychology sebagai ilmu berdasarkan atas dasar data yang empiris, diasamping itu data juga harus sistematis. Suatu ilmu yang dapat diuji (di tes) kebenaranya.
Psychologi sebagai suatu ilmu juga mempunyai tugas-tugas atau fungsi fungsi tertentu seperti ilmu pada umumnya, adapun tugas pokok daripada psychology sebagai berikut:
  1. Mengadakan deskripsi: yaitu tugas untuk menggambarkan secara jelas hal-hal yang dipersoalkan / dibicarakan.
  2. Menerangkan, tugas untuk menerangkan kedaan atau kondisi-kondisi yang mendasarinya terjadinya peristiwa-peristiwa.
  1. Menyusun teori, tugas mencari dan merumuskan hukum-hukum atau ketentuan-ketentuan mengenai hubungan antara peristiwa satu dengan peritiwa lain / kondisi satu dengan kondisi lainnya.
  2. Prediksi, tugas membuat ramalan (prediksi)
  3. Pengendalian, tugas untuk mengendalikan atau mengatur peritiwa-peritiwa.
Demikianlah tugas- tugas dari ilmu psikologi pada umumnya.seperti telah dipaparkan psikologi merupakan suatu ilmu, maka psychologi juga merupakan ciri-ciri atau sifat-sifat seperti ilmu yang lain.
a. Objek tertentu
b. Metode pendekatan / penelitian tertentu
c. Sistematika yang diatur sebagai hasil pendekatan terhadap objeknya.
d. Mempunyai riwayat atau sejarah tertentu.

B. PENGERTIAN / DEFINISI PSIKOLOGI
Psykologi adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah laku dan kehidupan psikis (jiwani) manusia. Adapun beberapa definisi tentang psikologi menurut para tokoh
  1. Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang aktivitas manusia (behaviorisme radikal)
  2. Psychologi sebagai psichologi filsafat menurut plato pada tahun lebih kurang 400 SM, berarti : ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat hakekat dan hidup jiwa manusia (Psyche = jiwa = logos = ilmu pengetahuan)
  3. Psikologi menurut aliran ilmu pengetahuan alam / empiris dan rasionalisme abad XVII ialah: ilmu pengetahuan yang mempelajari kesadaran atau gejala – gejala kesadaran.
  4. Psikologi menurut aliran psikologi dalam (freudianisme) ialah ilmu yang mempelajari baik gejala-gejala kesadaran maupun gejala-gejala ketidak sadaran serta gejala-gejala dibawah sadar.
  5. Psikologi adalah : ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu dimana tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya. (Robert.S. Wood-Worth)
  6. Menurut Mac Dougal pada awal abad ke 20 ialah: ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia atau human behavior. Karena itu psikologi digolongkan dalam aliran behaviourisme. Diwakili oleh tokoh-tokoh Mac Dougal Mordike dan Watson dari Amerika Serikat dan A. Pavior serta Van Bechterew dari Rusia.


Kartini Kartono. DR. Psikologi Umum. Mandar Maju – Bandung 1990

Prof. Dr. Bimo Walgito, 1997. Pengantar Psilogi Umum. ANDI: Yogyakarta.

Asmar Yeti Zein, Eko Suryani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar